Label

Selasa, 21 Oktober 2014

Arti Lambang Tiga Jari Atau Salam Tiga Jari



Arti Lambang Tiga Jari Atau Salam Tiga Jari

Banyak dari kalangan umat Islam begitu mudanya mengikuti gaya salam tiga jari,padahal mereka tidak mengerti arti lambang tersebut. Dan salah satu contohnya adalah gaya metal SALAM TIGA JARI, sekalipun orang tersebut memakai sorban, berpeci, bahkan berkerudung, sehingga mereka begitu berani sambil mengacungkan tiga jari dengan bersorak sorai gembira.

  

Berikut arti salam tiga jari.

Salam 3 jari  sudah membudaya dari kalangan group musik metal.Salah satu contohnya adalah group musik “METALIKA”.  Salam 3 jari dapat di istilahkan dengan " Tanduk Bafomet " yang artinya Iblis/Devil memiliki bentuk Kepala Seekor Kambing dengan badan seperti Ifrit, tegak, dan berekor sambil membawa tongkat Iblis.

Makna yang sesungguhnya dari salam 3 jari adalah Lambang Rasa Hormat Para Pengikut aliran sesat ( Satanic ) kepada Iblis. Mereka menyembah Iblis/Syetan/Arwah,Karena apabila hal demikian sudah menjadi bagian dari kehidupan,maka dapat terjerumus kepada kemusyrikan.Na’udzubillahimindzalik.

TENTANG ALIRAN SATANIS


1. Kebanyakan para pengikut aliran Satanic mengekspresikan diri dengan melaksanakan Ritual atau bermain Musik ( Heavy Metal, Black Metal, Death Metal, dll )
Salam 3 jari sama dengan ungkapan rasa Hormat kepada Bafomet ( 3 jari identik dengan musik metal )

 Sebatas untuk mewujudkan Image yang Keren/Sangar di depan kamera, itu tidak ada hubungannya dengan Musik Metal ( Latah ).

2. Awalnya ‘tanda’ ini memang digunakan dalam konteks yang berbau mistic. Ada yang bilang kalau ‘tanda’ ini harus dibuat setiap kali orang ingin terhindar dari malapetaka, sementara yang lain mengatakan kalau tanda ini dapat menghilangkan kekuatan penyihir yang biasanya memakai tatapan mata yang tajam untuk mengutuk seseorang.

Konon, tanda yang dikenal dengan berbagai nama seperti maloik, devil sign, devil horns, goat horns, metal horns, death fist, horns up, slinging metal, metal sign, sticks up, throwing the goat, rocking the goat, sign of the goat, throwing the horns, evil fingers, the horns, forks, metal fist, satan salute dan jackal ini sempat dibawa ke kultur populer oleh Anton LaVey yang menjadi pendiri sekaligus pemimpin agung Church of Satan walaupun  tidak ada yang mengetahui tapnya.




Dalam Negara Amerika Sign Language, tanda ini berarti ‘bullshit’.Faktanya, faktanya sangat jauh dari demikian,Jauh Berbahaya, serta Jauh Menjerumuskan.
Salam Tiga Jari yang berbentuk Ibu Jari, Telunjuk dan Kelingking yang diacungkan, secara symbol digambarkan sebagai arti “Tanduk Kambing“.

Dalam istilah bahasa Inggris disebut “ goat “ dan sangat mirip dengan istilah “ god “
( Tuhan ).Dan celakanya - dalam dunia aliran sesat di barat (khususnya Freemasonry) – symbol tersebut dijadikan alat persembahan kepada syetan,tau pemujaan.

Apalagi sudah tidak menjadi rahasia lagi, jika Freemasonry – yang berkedok sebagai gerakan sosial, gerakan humanisme, organisasi ilmiah, atau topeng kebaikan lainnya, melainkan adalah aliran sesat yang berkedok organisasi sosial.

Maka tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan ajaran tauhid,serta keyakinan agama lainnya.Dengan cara itulah mereka berhasil mengelabui dengan berbagai cara.

Sehingga tanpa di sadari atau tidak, trik yang mereka gunakan berhasil untuk mengelabui masyarakat,dan menyesatkan masyarakat dunia.Inilah tipu daya syetan beserta antek – anteknya.


Danau Tiga Warna di Gunung Kelimutu Yang Menakjubkan


Danau Tiga Warna di Gunung Kelimutu Yang Menakjubkan
Danau Tiga Warna di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Pulau Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai beberapa tempat wisata yang memukau untuk dikunjungi para wisatawan. Keanekaragaman alam yang menakjubkan di pulau ini. Salah satunya berada di puncak Gunung Kelimutu, yakni Danau Kelimutu. Danau Kelimutu mendapat julukan dengan istilah Danau Tiga Warna, sebab danau ini mempunyai tiga warna yang berbeda. Dan uniknya lagi warna air danau tersebut berubah-ubah dari waktu kewaktu.




Keunikan warna itulah yang membuat para wisatawan mengunjungi obyek wisata ini. Kelimutu sendiri merupakan gabungan dari kata “keli” yang berarti gunung, dan “mutu” yang berarti mendidih. Danau ini terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT. Demi mencapai danau ini, jarak tempuh perjalanan wisatawan sekitar 45 km dari Ende atau 13 km dari Kampung Moni.

Untuk menikmati indahnya danau tersebut, wisatawan cukup membayar uang pajak sebesar Rp 2.000. Jalan masuk menuju tepi danau, dapat melewati anak tangga dan jalan bebatuan yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Waktu paling efektif untuk mengunjungi Danau Tiga Warna ini yaitu pada pagi hari.

Selain itu keindahan alam Kelimutu membuat detak kagum para wisatawan yang melihatnya, Danau Tiga Warna sampai saat ini masih lekat dengan kisah legenda yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warni danau ini mempunyai arti yang berbeda dan menyimpan kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Anak tangga menuju Danau Tiga Warna di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Saat ini Danau tersebut menyajikan pemandangan yang sangat indah,sehingga pada waktu tertentu warnanya dapat berubah yaitu Warna Biru atau dalam istilah bahasa penduduk setempat di sebut "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" sehingga dipercaya oleh penduduk setempat sebagai tempat berkumpulnya orang-orang meninggal di usia muda.

Warna Merah atau "Tiwu Ata Polo" diyakini sebagai tempat berkumpul arwah orang-orang yang semasa hidupnya sering melakukan perbuatan jahat. Dan Warna Putih atau "Tiwu Ata Mbupu" diyakini oleh warga desa sebagai tempat berkumpulnya arwah-arwah leluhur mereka yang meninggal ketika mereka tua.

Selain itu, masyarakat setempat mempercayai bahwasannya danau ini adalah danau keramat yang memberikan kesuburan pada daerah sekitarnya. Sehingga tak jarang sering diadakan upacara adat di danau tersebut, sehingga masyarakat setempat sering memberikan sesajen,atau sesembahan hasil bumi,sebagai tanda terima kasih pada leluhur mereka.


Selain itu, Gunung Kelimutu juga menyimpan pesona flora dan fauna yang tidak kalah menarik. Di sekeliling gunung, wisatawan dapat menemukan tumbuh-tumbuhan yang jarang ditemukan di wilayah Flores lainnya sperti pinus, cemara, kayu merah dan edelweis. Sedangkan keaneka ragaman fauna yang terdapat di hutan Kelimutu yaitu seperti rusa, babi hutan, ayam hutan, elang dan lain-lain.
 Wisatawan di Danau Tiga Warna, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Saat ini Gunung Kelimutu banyak dikunjungi sebagai obyek wisata trekking. Untuk memulai trekking ke Gunung Kelimutu, Anda dapat melakukannya dari Desa Moni menggunakan kendaraan truk sejauh kira-kira 13 km untuk sampai di bibir danau.

Di sekitar danau terdapat pondok jaga, tempat berteduh untuk wisatawan, dan toilet, serta beberapa losmen kecil bagi para wisatawan yang hendak menginap, juga beberapa restoran. Perlu diketahui bahwa waktu terbaik untuk mengunjungi Danau Tiga Warna adalah bulan Juli dan